Mengenal Power suplay Komputer PSU DENGAN +12V RAIL

Hallo sahabat semua ,pada kesempatan kali ini admin ingin berbagi dan lebih jauh membahas sebuah hardware yang sangat vital untuk sebuah komputer yaitu sebagai penyuplay tenaga secara keseluruhan dan kita kenal dengan power suplay untuk itu ,yu kita Mengenal Power suplay Komputer PSU DENGAN +12V RAIL ,Sudah menjadi banyak pertanyaan atau juga perdebatan tentang salah satu elemen teknik implementasi PSU, yakni 1 2V rail. Manakah yang akan Anda pilih, single rail atau multiple rail
Mengenal Power suplay Komputer PSU DENGAN +12V RAIL
Mengenal Power suplay Komputer PSU DENGAN +12V RAIL

Awalnya, power supply yang digunakan pada komputer desktop pertama yang waktu itu adalah IBM PC, hanya memiliki dua supply tegangan, yaitu +5V dan +12V. Selain dari dua tegangan ini, power supply tersebut juga menyuplai tegangan -5V dan -12V, hanya saja dengan tingkatan daya yang lebih terbatas.
Sebagian besar microchip yang memotori kelas komputer IBM PC pada waktu itu, rata-rata mengambil daya dari rail +5V. Dari standar maksimal daya 63,5W yang saat itu bisa dihadirkan oleh power supply komputer, rata-rata kesemua daya hasil alokasi rail +5V, dan pada saat itu ini lebih dari cukup.
Mengenal Power suplay Komputer PSU DENGAN +12V RAIL
Mengenal Power suplay Komputer PSU DENGAN +12V RAIL

Untuk rail +12V sendiri, lebih ditujukan untuk menyuplai daya kepada unit motor, atau yang memiliki unsur mekanis. Seperti kipas, floppy disk, dan Pada perkembangan berikutnya untuk menggerakkan harddisk. Dengan semakin banyak periferal yang hadir untuk IBM PC ini, maka kebutuhan penggunaan rail +12V semakin besar. Namun, asupan daya terbesar masih dari komponen chip, dengan itu +5V menjadi alokasi daya listrik terbesar. Tidak banyak diketahui mengenai kebutuhan tegangan rail negatif. Tapi biasanya, untuk -12V diutamakan untuk memberikan tegangan suplai negatif ke RS-232 port serial.

Baca Juga :
Pembahasan lengkap teknology audio digital dan perkembangan nya
Istilah dan penjelasannya di multimedia
cara analisa disk drive Rusak atau tidak

Ekstra kabel koneksi yang disebut sebagai power good digunakan untuk mencegah operasional sirkuit digital selama beberapa mikro detik awal ketika power supply turn-on. Kondisi ini di mana output tegangan dan arus yang sedang meningkat, tetapi belum cukup atau stabil untuk mengoperasikan/menyuplai daya komputer. Setelah output daya siap untuk digunakan, sinyal power good akan memberitahu sirkuit digital untuk memulai penyediaan suplai daya ke komputer.

ATX 
Perkembangan berikutnya, Intel mengembangkan standar power supply baru yang dinamakan ATX pada tahun 1995. Di mana pada tahun itu, microchip yang beroperasi pada tegangan 3,3V makin populer. Hal ini dimulai dari hadirnya microprocessor Intel 80486DX4 pada tahun 1994, dan dimulailah penggunaan standar tiga tegangan power supply untuk form ATX. Tegangan tersebut, antara lain +3.3V, +5V, dan +12V. Beberapa komputer awal yang ingin mengoperasikan di tegangan +3.3V, biasanya menggunakan linear regulator yang terbilang sederhana dan tidak terlalu efisien yang digunakan untuk mengubah +5V menjadi +3.3V.
Mengenal Power suplay Komputer PSU DENGAN +12V RAIL
Mengenal Power suplay Komputer PSU DENGAN +12V RAIL

Mengenal Power suplay Komputer PSU DENGAN +12V RAIL
Mengenal Power suplay Komputer PSU DENGAN +12V RAIL

Standar konektor baru untuk tipe ATX juga hadir, konektor ATX menggunakan beberapa kabel dan koneksi power dari sumber tegangan +3,3V ini. Hal ini dilakukan karena pada koneksi tegangan ini sangatlah sensitif terhadap voltage drop.
Tambahan lain dari standar ATX, adalah penambahan rail +5VSB guna menyuplai sejumlah daya kecil untuk standby. Tegangan standby ini akan tetap aktif, meskipun komputer dalam keadaan mati “off”.

Perkembangan berlanjut kepada kebutuhan daya untuk rail +12V yang makin meningkat. Awalnya, dengan makin mengecilnya transistor di dalam chip, hal ini menjadikan kebutuhan suplai daya lebih condong kepada teagangan yang lebih kecil, dan kebutuhan suplai tegangan kecil ini lebih mengarah kepada chip yang paling padat, yakni processor. Agar dapat menyuplai daya yang cukup besar ke dalam processor yang lebih canggih ini, seperti Pentium dan beberapa varian lainnya, power supply khusus dikembangkan dalam bentuk voltage regulator module. Biasanya langsung tertanam di dalam motherboard.

Awalnya, tegangan untuk kebutuhan power supply khusus ini menggunakan suplai tegangan +5V. Namun dengan makin meningkat kebutuhan daya oleh processor, arus yang dikenakan pada rail +5V makin membengkak, dan ini akan menjadi masalah. Di mana power loss akan terjadi, yang biasanya dalam bentuk panas karena arus yang besar. Untuk mencegah power loss, dan juga pengenalan generasi processor baru, yakni Pentium 4, Intel mengganti power supply processor untuk berjalan pada tegangan +12V. Dari perubahan ini, ditambahkan lagi konektor yang biasa disebut P4 connector ke dalam standar Baru power supply, yang dinamakan ATX12V V1.0.

Selain dari processor, kebutuhan +12V makin meningkat lagi, karena karakteristik GPU modern yang makin haus daya semakin banyak muncul. Hal ini menjadikan semakin besar kebutuhan daya pada komputer personal modern kepada rail +12V. Bahkan untuk GPU ini diciptakan konektor khusus seperti PCIe power (6pin / Spin), agar suplai daya tetap mencukupi, apalagi dengan konfigurasi multi-VGA.
Baca Juga :



Perhatian yang lebih khusus kepada +12V, makin meninggalkan fokus terhadap suplai tegangan +3.3V dan +5V. Namun dua suplai tegangan kecil ini, biasanya tidak menjadi faktor pembatas untuk memilih power supply mana yang bagus untuk kebutuhan komputer yang lebih modern. Umumnya, semua power supply yang memiliki karakteristik tegangan memadai di sisi rail +12V, akan memiliki kapasitas yang juga cukup besar pada rail tegangan yang lebih kecil.
Mengenal Power suplay Komputer PSU DENGAN +12V RAIL
Mengenal Power suplay Komputer PSU DENGAN +12V RAIL

Multiple Bail +12V Sebelum beranjak kepada implementasi multiple rail maupun single rail untuk output power 12 Volt di dalam PSU, salah satu standar penting yang harus menjadi perhatian utama adalah basis regulasi yang digunakan oleh PSU ATX12V sebelum revisi V2.3. Regulasi tersebut menyatakan bahwa batasan maksimal untuk semua rail/jalur output +12V adalah 240VA. Dengan kata lain, maksimal arus listrik yang diperbolehkan mengalir untuk standar PSU ATXlZV pada output kabel 12V maksimal 20A (ampere).

Regulasi ini dikeluarkan sebagai
langkah keamanan, karena arus di atas 20A di dalam jalur +12V untuk ukuran PSU ATX12V melebihi batasan load/beban yang dapat di handle oleh standar kabel yang digunakan. Efek paling ekstrem atau juga penggunaan jangka panjang pada arus melebihi 20A, adalah terjadinya kabel meleleh, atau bahkan terbakar. Untuk menjaga keamanan lebih lanjut, biasanya para produsen power supply mengimplementasikan batasan arus maksimal 18A untuk output tegangan 12V. Agar tersisa ruang bernapas 2A bagi jalur output kabel 12V.

Di kebanyakan kasus, sebenarnya multiple rail +12V tetap merupakan single rail +12V. Hanya saja pada output single rail dibagi menjadi beberapa output +12V, masing-masing dengan kemampuan output yang dibatasi. Batasan di sini terutama untuk arus listrik.
Memang ada beberapa unit yang menyediakan dua rail output secara nyata untuk rail +12V. Tapi unit power supply ini biasanya berkarakteristik memiliki output daya yang sangat besar. Dan juga biasanya pada dua rail ini, dibagi lagi menjadi beberapa output rail dengan total 4 rail, 5 rail, atau 6 rail +12V agar didapatkan tingkat keamanan yang lebih baik.

Untuk lebih jelasnya, power supply dengan multiple rail +12V ini sangatlah jarang, dan rata-rata kesemuanya merupakan power supply dengan daya 1000 Watt atau di atasnya.
Kembali kepada pembagian rail dan pembatasan tiap rail, alasan utama seperti yang sudah kami utarakan. adalah sisi keamanannya.

Unit pengaman utama biasanya dengan implementasi SCP (short circuit protection). SCP dapat bekerja dengan baik jika tidak terdapat resistansi, atau setidaknya ada resistansi, tapi minimal dalam short tersebut. Short bisa terjadi jika dua kabel bersentuhan atau timah panas di board menyentuh chassis, dan sebagainya.

Jika short terjadi pada PCB atau motor kipas dan lain-lainnya yang berada pada eksternal power supply? resisransi yang terjadi akibat short ini tidak akan mengaktifkan SCP. Namun yang sebenarnya terjadi adalah short akan menciptakan load (beban). Hal ini mengarah kepada sirkuit proteksi lainnya, yakni OCP (over current protection). Di mana bila tidak adanya OCP, ini akan terus meningkat hingga kepada taraf kabel yang memanas dan plastik/karet pembungkus yang berfungsi sebagai insulator akan meleleh. Ujung-ujungnya bila dalam kondisi ekstrem akan menimbulkan api.
Dengan alasan inilah rail output dipisah-pisah dan terhubung ke ground via kapasitor, dengan alasan keamanan. Dengan masing-masing terbatasi pada tingkat arus maksimal 20A, bila mengikuti standar ATX 24OVA.

Kami sempat mengutarakan bahwa pada umumnya power supply menggunakan single rail untuk semua output-nya, dan membaginya kemudian menjadi beberapa rail dengan arus lebih kecil. Hal ini memang lebih kepada pengecualian dibandingkan sesuatu yang pasti. Dari beberapa produsen.
walau tidak semua, kadang mengklaim bahwa power supply mereka memiliki konfigurasi multiple rail, padahal kenyataanya tidak sama sekali.

Hal ini biasanya lebih dikarenakan kepada alasan produksi. Karena sebenarnya lebih murah untuk mendesain power supply single rail. Di mana tidak diperlukan lagi tambahan sirkuit elektronik pembagi tegangan maupun pembatasnya. Beberapa produsen lain juga banyak yang mengikuti standar ATX12V lebih kepada alasan tanggung jawab. Ujung-ujungnya, single rail diambil sebagai salah satu cara penghematan biaya produksi.

Single Rail +12V 
Sesuai dengan nama tipe single rail, pada power supply seperti ini secara gamblang menggunakan semua output untuk satu nilai tegangan dari satu sumber rail.
Secara esensi, pada konfigurasi seperti ini memiliki rancangan sirkuit yang lebih sederhana. Karena tidak perlu adanya sirkuit elektronik baru untuk membagi-bagi tegangan atau juga membatasinya. Lalu, bagaimana dengan masalah bahaya seperti yang dijelaskan pada multiple rail
Untuk hal ini bisa Anda ikuti di bahasan kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan dan Kekurangan . 
Multiple rail 
Seperti yang sudah-sudah, kami kemukakan satu faktor paling penting dari multiple rail adalah sisi ke
amanan terhadap bahaya seperti kebakaran misalnya, bila load terlalu besar pada satu rail output. Lalu, dengan membagi-bagi output rail menjadi lebih kecil, akan mencegah terhadap bahaya ini. Kekurangan sendiri pada beberapa tipe power supply multiple rail, ada beberapa konfigurasi yang membebankan load berlebih di salah satu rail.

Single rail . 
Tidak adanya batasan pada Satu rail tegangan, dalam hal ini rail +12V Semua kebutuhan akan tegangan akan dipenuhi dan beban berlebih pada salah satu tegangan output kabel. Dengan kata lain, pastikan untuk setiap komponen yang memerlukan daya memiliki konektor tersendiri. Selain itu, hindari penggunaan kabel power converter.

Simpulan Intinya, dari semua perihal rail, baik single maupun multiple adalah untuk 99% dari orang-orang yang memperdebatkan soal rail ini, sebenarnya bukanlah suatu masalah. Hal ini hanyalah sesuatu yang terlalu dibesar-besarkan. Tidak masalah apakah power supply yang Anda gunakan memiliki multiple rail atau single rail, asalkan tiap komponen di dalam komputer memiliki

jalur kabel tersendiri, atau juga pada kabel tersebut tidak mengalami overload. Karena selama hal ini dipenuhi, segala macam permasalahan akan bahaya kebakaran atau voltage drop dan sebagainya, bukanlah sesuatu yang harus dipikirkan.

Satu hal yang pasti, kualitas atau efisiensi power supply yang bisa dihadirkan tersebut adalah hal yang lebih penting.
oke sahabat semua semoga pembahasan kita tentang Mengenal Power suplay Komputer PSU DENGAN +12V RAIL bisa bermanfaat untuk anda semua ,terima kasih sudah mampir dan salam sukses.....^_^

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url