Hallo sahabat semua para pengunjung salam jumpa kembali ,pada artikel pembahasan kali ini kita akan mengulas bagaimana sebuah sistem pendingin Pada Laptop dan PC yang tentu saja pada jaman sekarang ini mengalami sebuah evolusi,tidak hanya mengandalkan sebuah logam saja namun sudah menggunakan beberapa material penunjang lain nya agar kinerja pendinginan lebih maximal,oleh karena itu untuk lebih lengkapnya,anda bisa baca lebih lanjut tulisan mengenai bagaimana dan seperti apa sih perkembangan sistem pendinginan pada saat ini.
Cooling Device Pada PC dan Laptop
Pendinginan pada komputer memang terdengar sepele, tetapi ternyata merupakan faktor yang cukup krusial untuk menjaga stabilitas PC.
Saat menyalakan komputer kemudian menggunakannya dalam selang waktu sekian menit, Anda akan merasakan panas pada beberapa bagian kom-ponennya. Untuk mengatasi masalah tersebut, Anda membutuhkan cooling device untuk mendinginkan komputer.
Pendinginan komputer sangat penting untuk membuang panas yang dihasilkan oleh komponen komputer sehingga komponen tetap aman dalam batas temperatur kerja. Berbagai macam metode pendinginan komputer pun diciptakan untuk mendapatkan kinerja processor yang maksimal.
Komponen-komponen yang menghasilkan panas dan rentan terhadap kerusakan adalah processor, chipset, graphic card, harddisk, dan beberapa komponen sirkuit terintegrasi lainnya. Keadaan panas tersebut harus diatasi. Jika tidak, hal itu dapat menyebabkan kerusakan yang serius pada komponen tersebut. Memang, komputer telah dirancang sedemikian rupa dengan kestabilan dan keandalan komponenkomponennya, seperti kapasitor solid yang memiliki lifespan hingga lima ribu jam dan dapat menolelir kondisi panas. Namun, tetap saja komponen-komponen tersebut memiliki batas toleransi dan akan rusak jika batas tersebut terlampaui.
Pada umumnya, tindakan pencegahan dari masalah itu adalah menggunakan thermal sensor di beberapa CPU dan GPU. Thermal sensor dapat mematikan komputer secara otomatis ketika suhu tinggi. Namun, bergantung pada cara itu juga tidak benar karena dengan cara itu, komputer mati tanpa melalui proses shutdown. Padahal, mematikan komputer tanpa melalui proses shutdown dapat mengakibatkan kerusakan serius pada sirkuit.
Baca Juga :
Mengenal Power suplay Komputer PSU DENGAN +12V RAIL
sd card terbaik untuk Photo dan Video di Handphone
Berikut ini adalah beberapa cooling device yang digunakan untuk mengatasi masalah overheat.
1. Air Cooling
Fan adalah device yang paling umum digunakan. Hampir semua desktop setidaknya memiliki satu fan sebagai pembuang udara panas. Fan mengembuskan udara panas dari permukaan komponen dan menggantikannya dengan udara yang lebih dingin. Biasanya, fan dikombinasikan dengan beatsink untuk memperluas permukaan sehingga meningkatkan efisiensi pendinginan.
2. Passive and Active Heatsink
Passive heatsink bisa kita temukan pada komponen yang tidak mudah menjadi panas, misalnya chipset. Biasanya, chipset dibuat dengan logam tembaga atau alumunium yang dibentuk dengan sirip-sirip untuk meningkatkan luas permukaannya. Logam tembaga atau aluminium biasanya digunakan
bahan ini karena konduktivitas panasnya sangat baik.
Passive heatsink tidak dikombinasi
heatsink memiliki prinsip yang sama dengan passive heatsink, tetapi dengan penambahan fan. Dengan demikian, dengan active heatsink, angin dapat langsung diembuskan melalui heatsink sehingga panas terbuang secara
cepat dan tergantikan oleh udara yang dingin.
3. Heatpipe
Heatpipe merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mendinginkan atau mengendalikan panas yang dihasilkan oleh komponen elektronika. Konsep dasarnya adalah kombinasi antara prinsip konduktivitas thermal dan perubahan fasa. Ketika kali pertama ditemukan, heatpipe digunakan pada
segmen industri, yaitu pada locomotive boiler dan baking oven.
Cara kerja heatpipe adalah meng gunakan pipa vakum yang terdiri atas dua bagian, yaitu kondenser dan evaporator. Cairan yang bekerja di dalamnya mengalami dua perubahan fasa (cair dan gas). Dalam hal ini, cairan di dalamnya akan berubah menjadi uap ketika menyerap energi panas dan berubah menjadi cair kembali ketika melepas energi panas,
di mana pada awalnya hanya memanfaatkan graviv tasi untuk mengubah fasa menjadi cair kembali. Namun, seiring perkembangannya, konsep heatpipe mengalami beberapa penyempurnaan.
Secara umum, heatpipe menggunakan hollow tube (pipa berongga) yang ter tutup di kedua ujungnya. Dindingnya dilengkapi dengan kapiler.
Baca Juga :
Gejala komputer terkena malware
Istilah dan penjelasannya di multimedia
cara analisa disk drive Rusak atau tidak
Untuk bahan dasarnya digunakan logam yang memiliki konduktivitas termal yang besar, seperti aluminium dan tembaga. Oleh karena itu, heatpipe dapat dengan mudah menghantarkan panas.
Pada bagian dalam pipa, selain wick terdapat juga working fluid (cairan pedingin) yang merupakan faktor paling krusial dalam metode pendinginan dengan heatpipe. Cairan yang digunakan sangat bervariasi, bergantung pada kondisi temperatur yang ingin dihasilkan ketika heatpipe bekerja. Helium cair untuk aplikasi suhu yang sangat rendah (2-4 K), merkuri (463-823 K ), atau beberapa kombinasi coolant seperti amonia (203-333 K), alkohol (metanol (228-501 K) atau etanol (273-403 K) atau air (278-503 K). Karena cairan pada pipa dalam keadaan vakum, panas laten yang terjadi jauh di bawah titik didih pada tekanan atmosfer.
Penggunaan heatpipe menjadi solusi yang baik saat metode sistem pendinginan konvensional sudah tidak cocok lagi. Namun, penggunaan heatpipe terbentur kendala penting yang memang harus diperhatikan. Di bawah ini adalah poin-poin penting yang harus diperhatikan dalam menentukan heatpipe yang cocok.
1. Mencari dan menentukan parameter yang berkaitan dengan:
beban panas dan geometri sumber panas, jarak dengan heatsink, lokasi sumber panas, temperatur sumber panas, heatsink, dan temperatur lingkungan, dan kondisi lingkungan.
2. Memilih bahan (material pipe, Wick structure, dan working fluid)
memilih working fluid yang sesuai,memilih pipa yang memiliki kompatibilitas dengan working fluid
menentukan struktur wick yang tepat menentukan protective coating menentukan ukuran dan bentuk heatpipe.
Ternyata poin-poin di atas tidak sesederhana yang kita bayangkan karena melibatkan faktorteknis dan perhitungan secara sistematis.
hubungan antara diameter pipa dengan jumlah maksimum heat transport menggunakan héatpipé berbahan dasar tembaga dengan pendingin air pada kondisi vertikal. Semakin besar diameter pipa yang digunakan, maka transfer panas yang terjadi akan semakin besar.
Lalu, jenis material seperti apakah yang cocok digunakan?
Beberapa cairan pendingin memiliki sifat untuk berfungsi secara optimal pada kondisi temperatur tertentu. Selain itu, beberapa cairan pendingin juga harus memiliki kompatibilitas dengan bahan pipa yang digunakan guna mencegah terjadinya korosi atau reaksi kimia anitara cairan dengan bahan. Korosi dapat merusak bahan, sedangkan reaksi kimia dapat menghasilkan gas yang tidak dapat terkondensasi. Sebagai contoh, cairan amonia memiliki rentang temperatur antara -70 hingga +60°C dan memiliki kompatibilitas dengan aluminium, nikel, dan stainless steel pada kondisi vakum.
perbedaan penggunaan bahan dan kompatibilitas dengan cairan pendinginnya. Ternyata water heatpipe paling efektif dan paling umum digunakan dengan rentang temperatur 5 hingga 230°C dan memiliki kompatibilitas dengan tembaga pada kondisi vakum. Perlu diingat bahwa heatpipe tidak berfungsi jika suhu bahan yang digunakan memiliki titik beku yang lebih rendah daripada cairan pendingin.
Menentukan Struktur Wick yang Tepat
Secara umum, terdapat empat )ent struktur Wick yang digunakan. yaitu groove. mirc mesh, powder metal. dan fiber/spring. Keempat tenis struktur nu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing sehingga tidak dapat
disimpulkan mana struktur yang terbaik.
4. Thermoelectric Cooling
Thermoelectriral cooling menggunakan efek peltier untuk menghasilkan flux antara dua material yang berbeda. Efek peltier memindahkan panas dari satu sisi ke sisi yang lain dengan energi listrik. Efektivitas pendinginan atau tujuan nilai suhu yang ingin diperoleh dari processor semuanya bergantung pada tingkatan energi listrik yang diaplikasikan kepadanya.
Oleh karena itu, semakin tinggi tujuan mendapatkan suhu rendah, maka makin tinggi thermoelectrical cooling membutuhkan energi listrik. Dari sisi itu, efisiensi energi menjadi masalah utama karena peltier membutuhkan listrik lebih besar untuk mencapai nilai suhu lebih rendah tersebut. Namun, di luar itu, tingkatan suhu yang didapat adalah mutlak sehingga thermoelectrical cooling memiliki kemampuan pendinginan paling maksimal dan terkendali.
Thermoelectrical cooling tidak banyak digunakan seperti pada umumnya walaupun secara efektif dapat mendinginkan CPU karena membutuhkan daya yang besar bila dibandingkan dengan fan atau water cooler. Namun, memang, thermoelectrical cooling dapat
menghasilkan kondensasi pada sistem sehingga mengakibatkan kerusakan serius.
5. Water cooling
Anda yang pernah melakukan overclocking sudah tentu familiar dengan istilah water cooling. Dalam beberapa tahun terakhir, water cooling digunakan banyak orang untuk PC cooling. Water cooling biasanya terdiri atas blok CPU water block, pompa, dan heat exchanger (biasanya radiator yang terintegrasi dengan fan) atau menggunakan cooling tower, reservoir, tube, dan clamp. Water cooling tidak hanya menghasilkan proses yang lebih tenang dan menunjang overclocking, tetapi juga mampu. dengan sangat baik menangani panas processor atau bahkan GPU, Northbridge, harddrive, memory, VRM, dan bahkan power supply.
Air merupakan penyerap panas yang baik. Dengan melewatkan air pada water block (heatsink untuk sistem water cooling), terbawalah kelebihan panas. Air tersebut kemudian akan didinginkan dan dipompa kembali ke CPU. Pelepasan panas mengandalkan volume air yang banyak serta evaporasi (penguapan air) dengan semburan fan. Secara logika, makin banyak volume air yang digunakan dan diuapkan, maka makin banyak panas yang dilepaskan. Konsep sistem itu sangat sederhana, tetapi perlu diperhatikan saat proses instalasinya.
Meskipun banyak kelebihan water cooling daripada air cooling, bukan ber arti water cooling aman dari kemungkinan buruk. Hal buruk yang bisa terjadi adalah kebocoran sistem yang mengakibatkan korsleting dan berdampak kerusakan pada komponen komputer.
Untuk mengatasinya, gunakan de-ionized water (coolant, aquades, distilled water). De-ionized water merupakan konduktor yang buruk sehingga tidak akan berdampak terlalu parah jika terjadi kebocoran.
liquid Nitrogen
Liquid cooling yang digunakan biasanya nitrogen cair, helium cair, atau dry ice. Sebenarnya, dry ice tidak termasuk liquid cooling karena dry ice tidak dalam bentuk cair, tetapi padat yang kemudian diubah menjadi gas (menyublim). Namun, dalam penerapannya, penampung liquid cooling dapat juga diisi dengan dry ice. Nitrogen cair menguap pada 496 C, jauh di bawah titik beku air sehingga cocok untuk pendingin ekstrem saat overclocking dengan jangka waktu Singkat
liquid cooling menggunakan pipa terbuka yang terbuat dari bahan alumunium atau tembaga yang dipasang di atas processor setelah nitrogen terkondensasi, lalu cairan nitrogen dituangkan dalam pipa tersebut. Namun, ketika nitrogen mulai menguap, pipa harus diisi ulang dengan nitrogen cair yang baru.
Walaupun proses instalasinya lebih mudah dan pendinginannya lebih cepat water cooling, kurang efektif karena hanya bertahan dalam waktu singkat selama cairan pendingin belum menguap.
Nitrogen cair tidaklah berbahaya jika terkena kulit, tetapi bereaksi jika terkena mata. Selain itu, jika berhadapan dengan nitrogen cair, Anda harus memiliki ventilasi yang cukup pada ruangan. Mengapa? Karena nitrogen cair dapat menguap menjadi gas nitrogen. Dalam kadar yang tertentu, gas nitrogen dapat menggantikan posisi oksigen dalam ruangan sehingga kita dapat mengalami kekurangan oksigen. Jadi, ventilasi dalam ruangan mutlak harus ada apabila Anda berhadapan dengan nitrogen cair. Prosedur itu juga berlaku jika Anda memakai dry ice untuk mendinginkan CPU Anda.
Di bawah ini ada beberapa solusi PC cooling. Ada banyak cara yang murah dan tidak mengeluarkan banyak biaya sehingga tidak ada alasan untuk membiarkan komputer Anda overheat.
1. Memberikan Aliran Udara
Cara paling muda untuk mendinginkan PC Anda adalah memperlancar aliran udara agar komputer Anda bisa tetap “bernapas”. Pastikan PC Anda tidak terhalang pada setiap sisinya, khususnya di sisi belakang karena sebagian besar udara panas mengalir keluar pada sisi itu dan pastikan tidak ada sesuatu yang
menghalanginya. Oleh karena itu, menempatkan PC dalam desk yang tertutup merupakan ide buruk karena aliran udara akan terhalang dan akan berputar terus di dalamnya dan semakin panas seiring kerja komputer Anda.
2.Menggunakan Casing Tertutup
ketika Anda menyalakan PC dalam keadaan casing terbuka, PC Anda akan tetap dingin. Memang hal itu tampak logis karena banyak udara yang mengalir saat casing dalam keadaan terbuka. Namun, hal itu justru menimbulkan masalah baru. Ketika casing PC dalam keadaan terbuka, debu-debu akan mudah masuk dan melekat pada fan, heatsink, dan beberapa komponen lain. Padahal, debu bertindak sebagai insulator panas dan menghambat aliran udara sehingga mengurangi kinerja heatsink
3. Membersihkan PC secara Berkala
Fan dalam komputer menjaga komputer tetap dingin. Namun, tahukah Anda bahwa terkadang putaran fan menjadi lambat dan pada akhirnya berhenti berputar? Hal itu disebabkan oleh kotoran seperti debu dan rambut.
4. Stop Overclocking
Melakukan overclocking bukanlah larangan. Namun, kita harus berhati-hati dalam melakukannya bila belum berpengalaman karena bisa jadi komponen Anda akan mengalami kerusakan akibat melewati batas kemampuannya dan overheat. Akan lebih bijaksana bila mengetahui batasan GHZ processor yang kita miliki. Bila Anda ingin mendapat performa CPU yang lebih tinggi lagi, cara yang lebih mudah adalah mengupgrade CPU sebab mendinginkan secara ekstrem selain mahal juga tidak akan memberikan peningkatan yang
terlalu banyak lagi. Kita hai'us ingat bahwa setiap CPU memiliki batas GHz. Artinya, CPU yang didinginkan seperti apa pun tetap tidak akan bisa stabil bila sudah melewati batas tersebut.
Cooling Device Pada PC dan Laptop
Pendinginan pada komputer memang terdengar sepele, tetapi ternyata merupakan faktor yang cukup krusial untuk menjaga stabilitas PC.
Saat menyalakan komputer kemudian menggunakannya dalam selang waktu sekian menit, Anda akan merasakan panas pada beberapa bagian kom-ponennya. Untuk mengatasi masalah tersebut, Anda membutuhkan cooling device untuk mendinginkan komputer.
sistem pendingin Pada Laptop dan PC |
Pendinginan komputer sangat penting untuk membuang panas yang dihasilkan oleh komponen komputer sehingga komponen tetap aman dalam batas temperatur kerja. Berbagai macam metode pendinginan komputer pun diciptakan untuk mendapatkan kinerja processor yang maksimal.
Komponen-komponen yang menghasilkan panas dan rentan terhadap kerusakan adalah processor, chipset, graphic card, harddisk, dan beberapa komponen sirkuit terintegrasi lainnya. Keadaan panas tersebut harus diatasi. Jika tidak, hal itu dapat menyebabkan kerusakan yang serius pada komponen tersebut. Memang, komputer telah dirancang sedemikian rupa dengan kestabilan dan keandalan komponenkomponennya, seperti kapasitor solid yang memiliki lifespan hingga lima ribu jam dan dapat menolelir kondisi panas. Namun, tetap saja komponen-komponen tersebut memiliki batas toleransi dan akan rusak jika batas tersebut terlampaui.
Pada umumnya, tindakan pencegahan dari masalah itu adalah menggunakan thermal sensor di beberapa CPU dan GPU. Thermal sensor dapat mematikan komputer secara otomatis ketika suhu tinggi. Namun, bergantung pada cara itu juga tidak benar karena dengan cara itu, komputer mati tanpa melalui proses shutdown. Padahal, mematikan komputer tanpa melalui proses shutdown dapat mengakibatkan kerusakan serius pada sirkuit.
Baca Juga :
Mengenal Power suplay Komputer PSU DENGAN +12V RAIL
sd card terbaik untuk Photo dan Video di Handphone
Berikut ini adalah beberapa cooling device yang digunakan untuk mengatasi masalah overheat.
sistem pendingin Pada Laptop dan PC |
1. Air Cooling
Fan adalah device yang paling umum digunakan. Hampir semua desktop setidaknya memiliki satu fan sebagai pembuang udara panas. Fan mengembuskan udara panas dari permukaan komponen dan menggantikannya dengan udara yang lebih dingin. Biasanya, fan dikombinasikan dengan beatsink untuk memperluas permukaan sehingga meningkatkan efisiensi pendinginan.
2. Passive and Active Heatsink
Passive heatsink bisa kita temukan pada komponen yang tidak mudah menjadi panas, misalnya chipset. Biasanya, chipset dibuat dengan logam tembaga atau alumunium yang dibentuk dengan sirip-sirip untuk meningkatkan luas permukaannya. Logam tembaga atau aluminium biasanya digunakan
bahan ini karena konduktivitas panasnya sangat baik.
Passive heatsink tidak dikombinasi
heatsink memiliki prinsip yang sama dengan passive heatsink, tetapi dengan penambahan fan. Dengan demikian, dengan active heatsink, angin dapat langsung diembuskan melalui heatsink sehingga panas terbuang secara
cepat dan tergantikan oleh udara yang dingin.
3. Heatpipe
Heatpipe merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mendinginkan atau mengendalikan panas yang dihasilkan oleh komponen elektronika. Konsep dasarnya adalah kombinasi antara prinsip konduktivitas thermal dan perubahan fasa. Ketika kali pertama ditemukan, heatpipe digunakan pada
segmen industri, yaitu pada locomotive boiler dan baking oven.
Cara kerja heatpipe adalah meng gunakan pipa vakum yang terdiri atas dua bagian, yaitu kondenser dan evaporator. Cairan yang bekerja di dalamnya mengalami dua perubahan fasa (cair dan gas). Dalam hal ini, cairan di dalamnya akan berubah menjadi uap ketika menyerap energi panas dan berubah menjadi cair kembali ketika melepas energi panas,
di mana pada awalnya hanya memanfaatkan graviv tasi untuk mengubah fasa menjadi cair kembali. Namun, seiring perkembangannya, konsep heatpipe mengalami beberapa penyempurnaan.
Secara umum, heatpipe menggunakan hollow tube (pipa berongga) yang ter tutup di kedua ujungnya. Dindingnya dilengkapi dengan kapiler.
sistem pendingin Pada Laptop dan PC |
Baca Juga :
Gejala komputer terkena malware
Istilah dan penjelasannya di multimedia
cara analisa disk drive Rusak atau tidak
Untuk bahan dasarnya digunakan logam yang memiliki konduktivitas termal yang besar, seperti aluminium dan tembaga. Oleh karena itu, heatpipe dapat dengan mudah menghantarkan panas.
Pada bagian dalam pipa, selain wick terdapat juga working fluid (cairan pedingin) yang merupakan faktor paling krusial dalam metode pendinginan dengan heatpipe. Cairan yang digunakan sangat bervariasi, bergantung pada kondisi temperatur yang ingin dihasilkan ketika heatpipe bekerja. Helium cair untuk aplikasi suhu yang sangat rendah (2-4 K), merkuri (463-823 K ), atau beberapa kombinasi coolant seperti amonia (203-333 K), alkohol (metanol (228-501 K) atau etanol (273-403 K) atau air (278-503 K). Karena cairan pada pipa dalam keadaan vakum, panas laten yang terjadi jauh di bawah titik didih pada tekanan atmosfer.
Penggunaan heatpipe menjadi solusi yang baik saat metode sistem pendinginan konvensional sudah tidak cocok lagi. Namun, penggunaan heatpipe terbentur kendala penting yang memang harus diperhatikan. Di bawah ini adalah poin-poin penting yang harus diperhatikan dalam menentukan heatpipe yang cocok.
sistem pendingin Pada Laptop dan PC |
1. Mencari dan menentukan parameter yang berkaitan dengan:
beban panas dan geometri sumber panas, jarak dengan heatsink, lokasi sumber panas, temperatur sumber panas, heatsink, dan temperatur lingkungan, dan kondisi lingkungan.
2. Memilih bahan (material pipe, Wick structure, dan working fluid)
memilih working fluid yang sesuai,memilih pipa yang memiliki kompatibilitas dengan working fluid
menentukan struktur wick yang tepat menentukan protective coating menentukan ukuran dan bentuk heatpipe.
Ternyata poin-poin di atas tidak sesederhana yang kita bayangkan karena melibatkan faktorteknis dan perhitungan secara sistematis.
hubungan antara diameter pipa dengan jumlah maksimum heat transport menggunakan héatpipé berbahan dasar tembaga dengan pendingin air pada kondisi vertikal. Semakin besar diameter pipa yang digunakan, maka transfer panas yang terjadi akan semakin besar.
Lalu, jenis material seperti apakah yang cocok digunakan?
Beberapa cairan pendingin memiliki sifat untuk berfungsi secara optimal pada kondisi temperatur tertentu. Selain itu, beberapa cairan pendingin juga harus memiliki kompatibilitas dengan bahan pipa yang digunakan guna mencegah terjadinya korosi atau reaksi kimia anitara cairan dengan bahan. Korosi dapat merusak bahan, sedangkan reaksi kimia dapat menghasilkan gas yang tidak dapat terkondensasi. Sebagai contoh, cairan amonia memiliki rentang temperatur antara -70 hingga +60°C dan memiliki kompatibilitas dengan aluminium, nikel, dan stainless steel pada kondisi vakum.
perbedaan penggunaan bahan dan kompatibilitas dengan cairan pendinginnya. Ternyata water heatpipe paling efektif dan paling umum digunakan dengan rentang temperatur 5 hingga 230°C dan memiliki kompatibilitas dengan tembaga pada kondisi vakum. Perlu diingat bahwa heatpipe tidak berfungsi jika suhu bahan yang digunakan memiliki titik beku yang lebih rendah daripada cairan pendingin.
Menentukan Struktur Wick yang Tepat
Secara umum, terdapat empat )ent struktur Wick yang digunakan. yaitu groove. mirc mesh, powder metal. dan fiber/spring. Keempat tenis struktur nu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing sehingga tidak dapat
disimpulkan mana struktur yang terbaik.
4. Thermoelectric Cooling
Thermoelectriral cooling menggunakan efek peltier untuk menghasilkan flux antara dua material yang berbeda. Efek peltier memindahkan panas dari satu sisi ke sisi yang lain dengan energi listrik. Efektivitas pendinginan atau tujuan nilai suhu yang ingin diperoleh dari processor semuanya bergantung pada tingkatan energi listrik yang diaplikasikan kepadanya.
Oleh karena itu, semakin tinggi tujuan mendapatkan suhu rendah, maka makin tinggi thermoelectrical cooling membutuhkan energi listrik. Dari sisi itu, efisiensi energi menjadi masalah utama karena peltier membutuhkan listrik lebih besar untuk mencapai nilai suhu lebih rendah tersebut. Namun, di luar itu, tingkatan suhu yang didapat adalah mutlak sehingga thermoelectrical cooling memiliki kemampuan pendinginan paling maksimal dan terkendali.
Thermoelectrical cooling tidak banyak digunakan seperti pada umumnya walaupun secara efektif dapat mendinginkan CPU karena membutuhkan daya yang besar bila dibandingkan dengan fan atau water cooler. Namun, memang, thermoelectrical cooling dapat
menghasilkan kondensasi pada sistem sehingga mengakibatkan kerusakan serius.
5. Water cooling
Anda yang pernah melakukan overclocking sudah tentu familiar dengan istilah water cooling. Dalam beberapa tahun terakhir, water cooling digunakan banyak orang untuk PC cooling. Water cooling biasanya terdiri atas blok CPU water block, pompa, dan heat exchanger (biasanya radiator yang terintegrasi dengan fan) atau menggunakan cooling tower, reservoir, tube, dan clamp. Water cooling tidak hanya menghasilkan proses yang lebih tenang dan menunjang overclocking, tetapi juga mampu. dengan sangat baik menangani panas processor atau bahkan GPU, Northbridge, harddrive, memory, VRM, dan bahkan power supply.
Air merupakan penyerap panas yang baik. Dengan melewatkan air pada water block (heatsink untuk sistem water cooling), terbawalah kelebihan panas. Air tersebut kemudian akan didinginkan dan dipompa kembali ke CPU. Pelepasan panas mengandalkan volume air yang banyak serta evaporasi (penguapan air) dengan semburan fan. Secara logika, makin banyak volume air yang digunakan dan diuapkan, maka makin banyak panas yang dilepaskan. Konsep sistem itu sangat sederhana, tetapi perlu diperhatikan saat proses instalasinya.
Meskipun banyak kelebihan water cooling daripada air cooling, bukan ber arti water cooling aman dari kemungkinan buruk. Hal buruk yang bisa terjadi adalah kebocoran sistem yang mengakibatkan korsleting dan berdampak kerusakan pada komponen komputer.
Untuk mengatasinya, gunakan de-ionized water (coolant, aquades, distilled water). De-ionized water merupakan konduktor yang buruk sehingga tidak akan berdampak terlalu parah jika terjadi kebocoran.
liquid Nitrogen
Liquid cooling yang digunakan biasanya nitrogen cair, helium cair, atau dry ice. Sebenarnya, dry ice tidak termasuk liquid cooling karena dry ice tidak dalam bentuk cair, tetapi padat yang kemudian diubah menjadi gas (menyublim). Namun, dalam penerapannya, penampung liquid cooling dapat juga diisi dengan dry ice. Nitrogen cair menguap pada 496 C, jauh di bawah titik beku air sehingga cocok untuk pendingin ekstrem saat overclocking dengan jangka waktu Singkat
liquid cooling menggunakan pipa terbuka yang terbuat dari bahan alumunium atau tembaga yang dipasang di atas processor setelah nitrogen terkondensasi, lalu cairan nitrogen dituangkan dalam pipa tersebut. Namun, ketika nitrogen mulai menguap, pipa harus diisi ulang dengan nitrogen cair yang baru.
Walaupun proses instalasinya lebih mudah dan pendinginannya lebih cepat water cooling, kurang efektif karena hanya bertahan dalam waktu singkat selama cairan pendingin belum menguap.
Nitrogen cair tidaklah berbahaya jika terkena kulit, tetapi bereaksi jika terkena mata. Selain itu, jika berhadapan dengan nitrogen cair, Anda harus memiliki ventilasi yang cukup pada ruangan. Mengapa? Karena nitrogen cair dapat menguap menjadi gas nitrogen. Dalam kadar yang tertentu, gas nitrogen dapat menggantikan posisi oksigen dalam ruangan sehingga kita dapat mengalami kekurangan oksigen. Jadi, ventilasi dalam ruangan mutlak harus ada apabila Anda berhadapan dengan nitrogen cair. Prosedur itu juga berlaku jika Anda memakai dry ice untuk mendinginkan CPU Anda.
Di bawah ini ada beberapa solusi PC cooling. Ada banyak cara yang murah dan tidak mengeluarkan banyak biaya sehingga tidak ada alasan untuk membiarkan komputer Anda overheat.
1. Memberikan Aliran Udara
Cara paling muda untuk mendinginkan PC Anda adalah memperlancar aliran udara agar komputer Anda bisa tetap “bernapas”. Pastikan PC Anda tidak terhalang pada setiap sisinya, khususnya di sisi belakang karena sebagian besar udara panas mengalir keluar pada sisi itu dan pastikan tidak ada sesuatu yang
menghalanginya. Oleh karena itu, menempatkan PC dalam desk yang tertutup merupakan ide buruk karena aliran udara akan terhalang dan akan berputar terus di dalamnya dan semakin panas seiring kerja komputer Anda.
2.Menggunakan Casing Tertutup
ketika Anda menyalakan PC dalam keadaan casing terbuka, PC Anda akan tetap dingin. Memang hal itu tampak logis karena banyak udara yang mengalir saat casing dalam keadaan terbuka. Namun, hal itu justru menimbulkan masalah baru. Ketika casing PC dalam keadaan terbuka, debu-debu akan mudah masuk dan melekat pada fan, heatsink, dan beberapa komponen lain. Padahal, debu bertindak sebagai insulator panas dan menghambat aliran udara sehingga mengurangi kinerja heatsink
3. Membersihkan PC secara Berkala
Fan dalam komputer menjaga komputer tetap dingin. Namun, tahukah Anda bahwa terkadang putaran fan menjadi lambat dan pada akhirnya berhenti berputar? Hal itu disebabkan oleh kotoran seperti debu dan rambut.
4. Stop Overclocking
Melakukan overclocking bukanlah larangan. Namun, kita harus berhati-hati dalam melakukannya bila belum berpengalaman karena bisa jadi komponen Anda akan mengalami kerusakan akibat melewati batas kemampuannya dan overheat. Akan lebih bijaksana bila mengetahui batasan GHZ processor yang kita miliki. Bila Anda ingin mendapat performa CPU yang lebih tinggi lagi, cara yang lebih mudah adalah mengupgrade CPU sebab mendinginkan secara ekstrem selain mahal juga tidak akan memberikan peningkatan yang
terlalu banyak lagi. Kita hai'us ingat bahwa setiap CPU memiliki batas GHz. Artinya, CPU yang didinginkan seperti apa pun tetap tidak akan bisa stabil bila sudah melewati batas tersebut.