SUSUNAN PEMANCAR FM SEDERHANA

SUSUNAN PEMANCAR FM

Pemancar FM adalah rangkaian elektronika yang berfungsi mengirimkan sinyal audio melalui gelombang radio pada pita frekuensi 88 –108 MHz (untuk siaran FM). Pemancar FM bekerja dengan cara memodulasikan frekuensi sinyal pembawa (carrier) menggunakan sinyal audio.

SUSUNAN PEMANCAR FM SEDERHANA
SUSUNAN PEMANCAR FM SEDERHANA


Secara umum, susunan blok utama pemancar FM terdiri dari:

1. Microphone / Audio Input

2. Preamplifier Audio

3. Modulator / Oscillator RF

4. Buffer / Driver

5. Power Amplifier RF

6. LPF (Low Pass Filter) / RF Filter

7. Antenna

1. Microphone / Audio Input

Bagian pertama adalah sumber audio. Bisa berupa:

Mikrofon

Line-in dari mixer

Musik dari komputer/HP

Fungsi:

Mengambil sinyal audio yang akan dikirimkan.

Sinyal audio dari mikrofon sangat kecil (mV). Karena itu perlu diperkuat dulu.

Ciri-ciri:

Menggunakan transistor atau IC seperti LM386 / NE5532.

Mengatur gain, tone, dan level audio.

Fungsi:

Memperkuat amplitudo sinyal audio hingga cukup besar untuk memodulasi osilator.

3. Modulator / Oscillator RF

Inilah inti pemancar FM, biasanya menggunakan rangkaian:

Colpitts oscillator

Clapp oscillator

VCO (Voltage Controlled Oscillator) pada pemancar PLL

Komponen utama:

Transistor RF (BF199, 2N3904, C1970)

Kumparan (L)

Kapasitor / trimmer

Varactor diode (pada VCO PLL)

Bagi Kalian yang ingin membuat Pemancar dan Juga Penerima nya tinggal print dan sudah lengkap tinggal langsung saja ya ambil di sini :

https://lynk.id/kayxaveriuz/02kk4j9gg7v8

Fungsi:

Menghasilkan sinyal RF pembawa pada frekuensi 88–108 MHz

Frekuensi pembawa akan berubah-ubah sesuai sinyal audio → Frequency Modulation

4. Buffer / Driver

Setelah osilator menghasilkan sinyal RF, sinyal tersebut tidak boleh langsung diberikan ke power amplifier.

Baca Juga :

Skema Pemancar FM With VCO Oscilator

Membuat antenna Long Wire 80 Meteran Versi Miring

Fungsi:

Menstabilkan frekuensi agar tidak mudah bergeser saat beban berubah.

Mencegah umpan balik (feedback) yang bisa mengacaukan frekuensi.

Menguatkan sinyal RF ke level menengah.

Biasanya menggunakan transistor RF dengan daya sedang (50–500 mW).

5. Power Amplifier RF

Ini adalah penguat daya terakhir, bertugas menaikkan daya pancar.

Contoh transistor RF:

2N2219 → kecil

C1971 / C1972 → sedang

2SC2782 / MRF247 → besar

Fungsi:

Mengangkat daya output hingga 1W, 5W, 25W, atau lebih.

Note:

Penguat harus stabil dan linearity-nya baik untuk mencegah distorsi FM.

6. LPF (Low Pass Filter) / RF Filter

Filter ini wajib ada untuk menghilangkan:

Harmonik

Gangguan spektrum yang melanggar aturan

Biasanya berupa susunan induktor dan kapasitor (LC filter) dengan konfigurasi:

Pi network

T network

Fungsi:

Membuat sinyal RF lebih bersih sebelum ke antena.

7. Antenna

Bagian terakhir yang memancarkan sinyal.

Jenis antena pemancar FM:

Dipole ½ λ

Ground plane antenna

GP 5/8 λ

Slim Jim

Yagi (arah)

Fungsi:

Mengubah energi RF menjadi gelombang elektromagnetik yang bisa diterima radio FM.

Antenanya harus disesuaikan dengan frekuensi:

Panjang Dipole=150frekuensi(MHz) meter\text{Panjang Dipole} = \frac{150}{\text{frekuensi(MHz)}} \text{ meter}Panjang Dipole=frekuensi(MHz)150 meter 

Diagram Blok Pemancar FM

Audio Input → Preamplifier → Modulator/Osilator → Buffer → Driver → PA RF → LPF → Antena

Baca Juga :

CARA MEMBUAT PCB DENGAN MUDAH CEPAT DAN MURAH

Apa itu Frekuensi Modulasi (FM)

Penjelasan Alur Kerja

1. Audio dari mikrofon masuk preamp dan diperkuat.

2. Sinyal audio memodulasi frekuensi oscillator → FM terjadi.

3. Output oscillator masih kecil → diperkuat oleh buffer.

4. Driver mengangkat level daya untuk memberi “tenaga” ke PA.

5. PA RF menguatkan hingga daya pancar sesuai kebutuhan.

6. LPF membersihkan sinyal dari harmonik.

7. Antena memancarkan sinyal ke udara

berikut penjelasan mendalam setiap blok pemancar FM, mulai dari fungsi, prinsip kerja, komponen utama, hingga alasan teknis kenapa blok tersebut dibutuhkan. Materi ini cocok untuk pemahaman teknis maupun perancangan sistem.

🟦 1. Blok Input Audio & Preamplifier (Pre-Amp)

Fungsi Utama

Mengambil sinyal audio (mikrofon/line-in).

Menguatkan sinyal audio yang masih sangat kecil (sekitar 1–10 mV) menjadi cukup besar (sekitar 0.2–1 Vpp).

Menyesuaikan impedansi dan bandwidth audio agar cocok untuk modulasi FM.

Cara Kerja

Sinyal audio masuk melalui kapasitor kopling untuk memblok DC. Preamp biasanya menggunakan:

LM386, NE5532, atau transistor CE amplifier.

Preamp menguatkan:

Frekuensi rendah (300 Hz – 3 kHz)

Menjaga distorsi < 1%

FM tidak menggunakan amplitudo sebagai media informasi, tetapi frekuensi pembawa berubah sesuai amplitudo audio. Oleh karena itu, preamp harus menghasilkan sinyal audio bersih dan stabil.

Alasan Kenapa Penting

Jika audio terlalu lemah → modulasi “tipis”, siaran sangat kecil deviasinya.

Jika terlalu kuat → over-modulation → suara “pecah”, sinyal melebar (adjacent channel interference).

🟦 2. Blok VCO / Oscillator RF (Modulator FM)

Fungsi Utama

Menghasilkan sinyal carrier frekuensi tinggi (88–108 MHz).

Mengubah frekuensi carrier sesuai amplitudo sinyal audio → modulasi frekuensi (FM).

Menentukan kualitas stabilitas siaran.

Cara Kerja

Oscillator umumnya menggunakan:

Colpitts oscillator

Clapp oscillator

VCO varactor (PLL synthesizer)

Frekuensi osilator bergantung pada rangkaian LC (induktor + kapasitor):

f=12πLCf = \frac{1}{2\pi\sqrt{LC}}f=2πLC1 

Ketika sinyal audio disuntikkan melalui kapasitor kecil ke rangkaian LC, kapasitas “virtual” berubah sedikit → frekuensi carrier ikut berubah.

Kenapa Bagian Ini Kritis

Merupakan “jantung” pemancar FM.

Frekuensi harus stabil. Jika tidak, akan:

o Drift (melayang ke atas/bawah)

o Terdengar “ngos-ngosan” atau hilang

Kualitas koil, layout PCB, dan stabilitas suhu sangat mempengaruhi.

🟦 3. Blok Buffer (Penguat Penyangga)

Fungsi Utama

Mengisolasi oscillator dari perubahan beban.

Mencegah frekuensi carrier berubah saat PA aktif.

Menyediakan sinyal RF dengan level menengah untuk driver.

Cara Kerja

Buffer biasanya transistor tunggal dalam konfigurasi:

Emitter follower (common collector)

Atau common base untuk gain kecil tapi isolasi besar.

Ketika PA mengambil arus besar, jika tidak ada buffer:

Oscillator bisa “ketarik”

Frekuensi bergeser → broadcasting tidak stabil

Kenapa Diperlukan

Tanpa buffer:

Frekuensi berubah karena perubahan impedansi di blok PA.

Siaran tidak konsisten.

Output menjadi tidak bersih.

🟦 4. Blok Driver (Penguat RF Menengah)

Fungsi Utama

Menguatkan sinyal dari buffer agar cukup kuat untuk memicu PA.

Memberi gain sekitar 5–10 dB.

Menjaga linearitas agar modulasi tetap stabil.

Cara Kerja

Digunakan transistor seperti 2N3904/2N2222/BF199 dengan:

Penguatan moderat

Impedansi output lebih rendah

Daya beberapa ratus mW

Driver berfungsi sebagai tahap transisi menuju PA.

Pentingnya Blok Driver

Tanpa driver, PA tidak mendapatkan sinyal cukup kuat → output rendah.

Mencegah “beban berat” langsung ke oscillator.

Menambah kestabilan dan efisiensi total.

🟦 5. Power Amplifier (PA) RF

Fungsi Utama

Menguatkan sinyal RF hingga daya akhir (1W, 5W, 25W, dst).

Mendorong antena dengan impedansi 50 Ω.

Menentukan jangkauan pemancar.

Cara Kerja

PA menggunakan transistor daya seperti:

2SC1971

2N3866

MRF series

PA bekerja dalam region kelas C untuk efisiensi RF tinggi:

Efisiensi 60–80%

Distorsi amplitudo tidak masalah karena FM tidak menggunakan amplitude envelope.

PA memerlukan:

Pendinginan (heat sink)

Bypass & filtering yang benar

Matching impedance (LC matching)

Pentingnya PA

Tanpa PA:

Jangkauan pemancar sangat pendek (<20 meter)

Dengan PA 1W:

Bisa mencapai 1–2 km (tergantung antena)

🟦 6. Low Pass Filter (LPF) / Filter Harmonik

Fungsi Utama

Membuang harmonisa hasil nonlinear PA.

Membersihkan sinyal sebelum antena.

Memenuhi aturan radio (hanya memancar pada frekuensi utama).

Cara Kerja

Menggunakan LC “Pi network”:

L – C – L   (bisa 2 tingkat atau 3 tingkat)

Harmonisa 2x, 3x frekuensi utama diserap oleh kapasitor ke ground dan coil.

Pentingnya LPF

Tanpa LPF:

Harmonik bisa mengganggu TV, radio tetangga, hingga komunikasi pesawat.

Pemancar ilegal sangat mudah dilacak karena gangguan spektrum.

🟦 7. Antenna & Matching Network

Fungsi Utama

Mengubah sinyal RF jadi gelombang elektromagnetik.

Mencocokkan impedansi PA (50Ω) dengan antena.

Menentukan jarak dan kualitas siaran.

Cara Kerja

Antena FM umumnya:

Dipole ½ lambda

Ground plane ¼ lambda

Slim Jim

Yagi (arah)

Panjang antena dipole:

Panjang total≈150f(MHz) meter\text{Panjang total} \approx \frac{150}{f(MHz)}\ \text{meter}Panjang total≈f(MHz)150 meter 

Pentingnya Antenna

Antena yang buruk dapat menyebabkan SWR tinggi → PA panas, transistor rusak.

Antena yang benar memberi jangkauan maksimum.

🔷 Ringkasan Aliran Kerja Pemancar FM

Audio → Preamp → VCO → Buffer → Driver → PA → LPF → Antenna

Setiap blok punya peran khusus, dan semuanya harus bekerja selaras untuk menghasilkan pemancar FM yang stabil, jernih, dan aman digunakan.

Berikut tips teknik tingkat lanjut untuk membuat pemancar FM yang sangat stabil, tidak mudah drift, tidak mudah tertarik beban PA, dan tetap presisi meskipun suhu berubah atau beban antena berubah. Ini mencakup teknik yang biasa dipakai pada pemancar FM profesional kecil (1–25W).

🟦 1. Gunakan Oscillator yang Stabil (VCO Berkualitas atau PLL)

✔ Opsi terbaik → Gunakan PLL (Phase Locked Loop)

PLL mengunci frekuensi pembawa ke kristal referensi yang super stabil (biasanya 10–20 ppm).

IC PLL populer:

TSA5511

MC145170

LMX1601

Si5351 (modern, fleksibel)

Keunggulan:

Frekuensi benar-benar tidak bergeser meski suhu berubah.

Bisa men-set frekuensi dengan akurasi 1 kHz.

Tidak dipengaruhi beban PA dan panjang kabel antena.

✔ Jika tetap ingin VCO free-running (tanpa PLL)

Gunakan:

Koil stabil (udara / toroid berkualitas)

Kapasitor NP0/C0G (bukan Y5V atau keramik biasa!)

Trimmer berkualitas (PTFE)

PERINGATAN: kapasitor non-NP0 menyebabkan drift parah!

🟦 2. Beri Isolasi Maksimal antara VCO dan PA

Ini kunci utama stabilitas.

✔ Gunakan 2 tahap buffer

1. Buffer emitter follower

2. Driver gain rendah

Tujuan:

VCO tidak merasakan perubahan impedansi dari PA.

Frekuensi tidak “ketarik” ketika PA mengubah arus.

✔ Gunakan RFC yang benar

RF choke (RFC) harus:

Nilainya 47–470 µH

Menggunakan inti ferrite, bukan lilitan asal

🟦 3. PCB Grounding Harus Benar

Kesalahan umum DIY adalah grounding buruk.

✔ Gunakan ground plane penuh pada PCB

Sisi bawah PCB lebih baik diisi tembaga penuh.

✔ Pisahkan ground:

Ground bagian audio

Ground VCO

Ground PA

Semua bertemu pada satu titik “star ground”

✔ Kurangi loop RF

Semua jalur RF harus sesingkat mungkin.

✔ Bypass dekat kaki transistor

Letakkan kapasitor 100nF tepat di kaki kolektor → ground.

🟦 4. Gunakan Stabilizer Tegangan yang Baik

Tegangan yang tidak stabil → frekuensi drift.

✔ Gunakan regulator:

7805 untuk PLL

7809/7812 untuk buffer & VCO

PA dapat langsung dari 12–15V

✔ Tambahkan:

Elco 470–2200 µF di supply PA

100 nF keramik dekat setiap blok

✔ Jangan satu regulator untuk semua blok

Pisahkan:

Regulator VCO

Regulator audio

Regulator PLL (apabila dipakai)

🟦 5. Gunakan Komponen RF yang Benar

✔ Kapasitor:

NP0/C0G → stabil terhadap suhu

Murah tetapi WAAAAJIB untuk VCO

✔ Induktor:

Gunakan kawat email 0.5–1 mm

Coil udara atau toroid T37-6

Jangan memakai coil radio AM/FM murahan (drift besar)

✔ Transistor:

BF199, BFR93, 2SC1971, 2N3866

Jangan pakai transistor audio (2N2222 tidak cocok untuk osilator utama)

🟦 6. Minimalkan Panas di Blok VCO

Panas = musuh stabilitas.

Tips:

Letakkan VCO jauh dari PA (PA panas → VCO drift).

Gunakan sekat aluminium kecil antara PA dan VCO.

Jangan letakkan trimmer plastic dekat transistor PA.

🟦 7. Gunakan LPF yang Benar

LPF yang rancu menyebabkan:

SWR naik

Beban antena berubah → VCO/PA jadi liar

Gunakan:

Filter Pi 3-tahap

L3, L4 pakai kawat tebal

C9-C10 pakai NP0/C0G

🟦 8. Pastikan SWR Antena Sangat Rendah

Jika antena buruk → PA “menarik” beban → VCO ikut bergeser.

Instruksi:

Gunakan SWR meter

SWR ideal: 1.0 – 1.3

Jangan operasikan pemancar tanpa antena atau dummy load

🟦 9. Hindari Feedback RF Masuk ke Audio

RF yang kembali ke preamp dapat:

Mengganggu modulasi

Menyebabkan “hum”, noise, atau frekuensi naik-turun

Solusi:

Gunakan ferrite bead di kabel audio

Shield kabel mic

Pisahkan audio ground dari RF ground

Tambahkan kapasitor 100 nF + 1 nF di input audio

🟦 10. Uji Stabilitas Secara Bertahap

Cara test yang benar:

1. Tes VCO saja, tanpa buffer & PA

2. Tambah buffer

3. Tambah driver

4. Tambah PA (gunakan dummy load!)

5. Pasang LPF

6. Terakhir pasang antena

Setiap tahap cek:

Frekuensi drift

Arus PA

Harmonik

Suhu

🟦 BONUS TRIK AHLI

✔ Gunakan feedback temperature compensation

Gunakan kapasitor NP0 + N150 dicampur agar frekuensi tidak berubah saat suhu naik.

✔ Gunakan kotak logam (casing aluminium)

Meredam interferensi eksternal dan menjaga suhu stabil.

✔ Tambahkan stabilizer suhu pasif

Letakkan koil pada bahan isolasi termal (misal busa tebal atau plastik padat) agar suhu tidak naik-turun cepat.

🔷 Kesimpulan:

Pemancar FM yang stabil memerlukan:

VCO/PLL stabil

Buffer yang kuat

Grounding benar

Komponen RF berkualitas

Pendinginan & isolasi

SWR antena rendah

Jika semua ini diterapkan, pemancar akan stabil puluhan jam tanpa drift.


 

Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url