Waspada terhadap iming-iming semacam “Download Free Antivirus and Antispyware”. Siapa tahu, temyata antivirus palsu yang Anda dapatkan.
Kejadian ini pasti sangat sering kita alami di amana pekerjaan kita yang sering dengan aktivitas online atau menggunakan internet ,dan pada saat komputer atau laptop kita mengalami serangan virus,terkadang kita di buat keder dengan varian virus yang menyerang dan biasanya kita cari antivirus terbaik yang bisa memperbaikinya,bukan sembuh ekh malah lebih parah lagi dan bisa saja anda terjebak oleh rayuan anti virus palsu
nah untuk itu yu kita coba ulas lebih dalam mengenai contoh antivirus palsu dan cara mengatasinya,agar kita lebih hati hati dan lebih waspada ,agar kita tidak terjebak oleh iming - iming yang menggoda dan akhirnya malah kita sendiri menjadi korban dari oknum yang pengen mencari ke untungan saja.
Seolah menjadi kewajiban kebanyakan pengguna komputer untuk menginstal atau selalu menyiapkan antivirus di komputernya.
Mulai dari antivirus yang free atau tidak berbayar sampai antivirus yang berbayar. Salah satu pilihannya adalah menggunakan antivirus buatan luar negeri yang mungkin dianggap lebih mampu dalam menangani malware tipe virus, worm, trojan, dan lain-lain.
Hal ini tidak terjadi di masyarakat kita saja, di luar negeri pun banyak user yang menjadikan antivirus sebagai pertahanan utama di komputernya. “Jika ada yang free, untuk apa yang berbayar?”. Wajar jika seseorang menginginkan sesuatu didapat dengan mudah dan tidak merepotkan. Hal ini yang dijadikan kesempatan oleh pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab dan mengharapkan keuntungan secara instan, sekalipun hal tersebut merugikan banyak orang.
Antivirus palsu mulai banyak beredar pertengahan tahun 2008 sampai sekarang. Kebanyakan pengguna ter-tipu dengan fitur-fitur yang ditawarkan seperti perlindungan dan support 24 jam tanpa henti, serta keuntungan lain yang diiming-imingi diperoleh setelah pembelian antivirus palsu ini.
Antivirus Pada dasarnya adalah sebuah perangkat lunak (software) yang ber-fungsi untuk mendeteksi, melindungi sistem dan data user, serta informasi yang terdapat dalam komputer dari ancaman malware. Tidak hanya perlindungan yang ditawarkan antivirus, kemampuan untuk membersihkan komputer yang terinfeksi dari malware, baik itu worm, virus, trojan, juga dimiliki perangkat lunak antivirus.
Seiring dengan maraknya malware di masyarakat, vendor antivirus semakin
memperbaiki kemampuan dan sistem ntivirus buatannya. Hal ini seiring denga berkembangnya kemampuan mereka membuat worm atau jenis malware lain nya yang dapat melewati pertahanan antivirus, melewati celah keamanan suatu sistem, dan melakukan instruksi berbahaya di dalam malware-nya.
Baca Juga :
Cara merubah word ke pdf dengan sangat mudah
Kejadian ini pasti sangat sering kita alami di amana pekerjaan kita yang sering dengan aktivitas online atau menggunakan internet ,dan pada saat komputer atau laptop kita mengalami serangan virus,terkadang kita di buat keder dengan varian virus yang menyerang dan biasanya kita cari antivirus terbaik yang bisa memperbaikinya,bukan sembuh ekh malah lebih parah lagi dan bisa saja anda terjebak oleh rayuan anti virus palsu
nah untuk itu yu kita coba ulas lebih dalam mengenai contoh antivirus palsu dan cara mengatasinya,agar kita lebih hati hati dan lebih waspada ,agar kita tidak terjebak oleh iming - iming yang menggoda dan akhirnya malah kita sendiri menjadi korban dari oknum yang pengen mencari ke untungan saja.
contoh antivirus palsu dan cara mengatasinya |
Seolah menjadi kewajiban kebanyakan pengguna komputer untuk menginstal atau selalu menyiapkan antivirus di komputernya.
Mulai dari antivirus yang free atau tidak berbayar sampai antivirus yang berbayar. Salah satu pilihannya adalah menggunakan antivirus buatan luar negeri yang mungkin dianggap lebih mampu dalam menangani malware tipe virus, worm, trojan, dan lain-lain.
Hal ini tidak terjadi di masyarakat kita saja, di luar negeri pun banyak user yang menjadikan antivirus sebagai pertahanan utama di komputernya. “Jika ada yang free, untuk apa yang berbayar?”. Wajar jika seseorang menginginkan sesuatu didapat dengan mudah dan tidak merepotkan. Hal ini yang dijadikan kesempatan oleh pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab dan mengharapkan keuntungan secara instan, sekalipun hal tersebut merugikan banyak orang.
Antivirus palsu mulai banyak beredar pertengahan tahun 2008 sampai sekarang. Kebanyakan pengguna ter-tipu dengan fitur-fitur yang ditawarkan seperti perlindungan dan support 24 jam tanpa henti, serta keuntungan lain yang diiming-imingi diperoleh setelah pembelian antivirus palsu ini.
Antivirus Pada dasarnya adalah sebuah perangkat lunak (software) yang ber-fungsi untuk mendeteksi, melindungi sistem dan data user, serta informasi yang terdapat dalam komputer dari ancaman malware. Tidak hanya perlindungan yang ditawarkan antivirus, kemampuan untuk membersihkan komputer yang terinfeksi dari malware, baik itu worm, virus, trojan, juga dimiliki perangkat lunak antivirus.
Seiring dengan maraknya malware di masyarakat, vendor antivirus semakin
memperbaiki kemampuan dan sistem ntivirus buatannya. Hal ini seiring denga berkembangnya kemampuan mereka membuat worm atau jenis malware lain nya yang dapat melewati pertahanan antivirus, melewati celah keamanan suatu sistem, dan melakukan instruksi berbahaya di dalam malware-nya.
Baca Juga :
Cara merubah word ke pdf dengan sangat mudah
cara seting sound card di Adobe Audition
Kebanyakan vendor antivirus menawarkan produk buatannya secara online agar memudahkan pengguna melihat, tanpa harus datang langsung untuk membeli antivirus yang diinginkan. Sebagai contoh Kaspersky (http:/lwww. kaspersky. com/) AVG Antivirus (http:/l free.avg.com/) AVIRA AntiVir (http:/I www.avira.com/) Eset NOD32 Antivirus (http://www.eset.com/) Norman Virus Control (http:/Iwww.norman. com/), dan masih banyak lagi vendor antivirus luar negeri yang menawarkan produk antivirusnya secara Online.
Inilah yang dijadikan celah oleh beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab, dan berniat mendapatkan keuntungan dengan menjual antivirus palsu. Bahkan beberapa merupakan malware yang justru menyerang komputer user. Dua tahun belakangan ini dilaporkan banyak user yang telah mengeluarkan sejumlah uang melalui pembelian secara online terhadap antivirus palsu ini, yang akhirnya mendapat kekecewaan. Semenjak itu pula aplikasi yang menyamar sebagai antivirus ini ditetapkan sebagai salah satu ancaman yang mengganggu pengguna komputer selain virus, worm, trojan, dan lain-lain.
Seperti layaknya website profesional, website antivirus palsu bisa jadi memiliki support, dan bahkan fasilitas live chat. Dari hasil pemantauan, lawan bicara pada live chat website tersebut dapat berkomunikasi dengan baik dan tampak profesional, hanya saja dalam banyak kesempatan selalu menawarkan untuk mengaktivasi produk. Jika kita tidak tertarik dengan penawaran pertama, akan diberikan special discount yang seolah-olah hanya berlaku pada saat itu. Untuk berusaha meyakinkan pengguna, ia dapat menunjukkan link (yang ternyata tidak dapat diakses) yang menerangkan bahwa perusahaan mereka adalah partner dari perusahaan besar dalam bidang Security.
Jika kita mempertanyakan mengapa tidak dapat mengakses link aktif tersebut, berbagai alasan seperti masalah firewall akan diutarakan. Tentunya berbagai keganjilan tersebut tidak dijumpai pada perusahaan yang legitimate. Pembelian melalui kartu kredit pada website semacam ini juga berisiko digunakan Untuk fraud/penyalahgunaan kartu kredit.
Baca Juga :
Rogue Software
Tidak hanya antivirus palsu, belakangan
Juga banyak program seperti Fake Online Scanner, Update Adobe Flash Player, Registry Cleaner, Error Washer, dan seterusnya dengan motif yang serupa, yaitu membujuk pengguna untuk membayar ancaman yang mereka ciptakan sendiri. Program-program ini dikenal dengan sebutan Rogue Software. Setelah pengguna melakukan pembayaran, tidak ada penyelesaian atau
kelanjutan dari hasil registrasi software tersebut.
Segala cara dilakukan untuk sebisa mungkin menarik perhatian pengguna agar nantinya men-download, kemudian menjalankan programnya. Waspadai file mencurigakan yang Anda dapat dari P2P, atau website yang mengandung malware, bahkan ditemukan pula serangan yang menginjeksi script website sehingga mengarah pada Rogue software. Distribusi Rogue software juga terjadi pada jaringan ahliasi tertentu, dimana anggota ahliasi dibayar untuk setiap instalasi dan pembelian yang terjadi. Dapat dibayangkan betapa apesnya pengguna yang menjadi korban.
Fake Alarm
Ciri dari antivirus palsu dan Rogue soft
ware secara umum adalah menampilkan fake alarm (peringatan palsu). Fake alarm ini bertujuan membuat panik pengguna yang mengira komputernya telah terinfeksi parah dengan rekayasa sosial, karena itu terdapat istilah scare
ware yang merujuk pada taktik yang
membuat panik pengguna ini.
Saat Anda men-download antivirus palsu, lalu menginstalnya pada komputer, ia akan melancarkan akarnya, beberapa skenario yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut:
1. Program antivirus palsu akan melakukan pendeteksian yang sesungguhnya hanya merupakan simulasi dengan tampilan yang meyakinkan, lalu berpura-pura menemukan malware, dan memberi peringatan yang heboh pada pengguna.
2. Men-disable bagian-bagian sistem agar pengguna tidak dapat melakukan uninstall. Bisa juga dengan memblok akses website antivirus yang sebenarnya.
3. Malware yang sesungguhnya bisa juga ditanamkan oleh antivirus palsu yang kemudian mendeteksinya, walaupun cara ini tidak terlalu populer karena memiliki kemungkinan terdeteksi duhulu oleh antivirus yang sebenarnya.
4. Mengubah registry sistem atau konfigurasi security, kemudian mem-nberikan peringatan pada pengguna, seolah-olah komputer Anda telah
terinfeksi malware yang menyebabkan hal tersebut.
Skenario lain sangat bervariasi, tetapi pada intinya membujuk pengguna agar membeli produk Rogue software tersebut. Saat Anda telah membeli dan mengaktivasinya, umumnya akan ditampilkan simulasi pembersihan malware fiktif tersebut.
Aksi Antivirus Palsu
Agar pembaca mendapat gambaran cara kerja antivirus palsu, berikut akan disimulasikan aksi antivirus palsu menyerang komputer Anda. Program pada contoh nya akan menampilkan pesan “Security Tool successfully installed!” saat Anda menjalankannya. Antivirus palsu tersebut lalu “mendeteksi” sistem komputer, dan menemukan berbagai malware dengan deskripsi yang menyeramkan.
Tidak cukup memberikan peringatan melalui jendela aplikasi, antivirus palsu ini juga memberikan peringatan melalui system tray , yang intinya membujuk Anda untuk melakukan registrasi/aktivasi.
Bahkan sebagaimana umumnya antivirus yang melakukan update, antivirus palsu juga menampilkan update . Tetapi lagi-lagi akan diarahkan untuk membeli produk agar dapat meng-update database, sementara antivirus asli pada umumnya tidak melakukan hal ini.
Antivirus palsu ini juga memiliki tampilan fitur yang seolah berguna Anda dapat memilih fitur seperti “Enable Antirootkit”, “Advanced Detection”, “Check hidden areas”, atau “Don’t close open processes”. Tetapi saat mengklik OK untuk konfirmasi, lagi-lagi akan digiring untuk mengaktivasi produk tersebut. Paling tidak, pilihan “Language” dapat langsung digunakan. Anda dapat memilih bahasa apapun dari puluhan bahasa yang tersedia. Tentunya fitur ini justru berguna untuk antivirus palsu tersebut agar dapat menjaring mangsa dari berbagai negara.
Jika setuju untuk mengaktivasi, Anda akan dibawa ke proses pembelian produk tersebut. Rata-rata antivirus palsu (dan Rogue software secara umum) berusaha menggiring Anda dengan berbagai peringatan yang mengarah pada pembelian produk. Hal ini tentu tidak lazim dilakukan antivirus dan security tool yang sebenarnya.
Pencegahan
Sekali terinstal, sebagian antivirus palsu dirancang agar tidak mudah di-uninstall atau dibersihkan dari komputer Anda, walaupun tidak sampai membahayakan
sistem dan menyebar ke Sistem lain,
antivirus palsu tentu sangat mengganggu
pengguna.
Berikut beberapa pencegahan yang dapat meminimalisasi ancaman antivirus palsu.
1. Menginstal firewall dan antivirus terpercaya yang ter-update.
2. Meng-update/patch sistem operasi, terutama security update.
3. Waspadai link yang terdapat pada e-mail atau social networking.
4. Gunakan account user standar untuk aktivitas sehari-hari pada komputer. Simpan account administrator untuk penggunaan darurat jika terjadi permasalahan pada account user.
5. Biasakan dengan ciri-ciri scam yang membujuk pengguna dengan men-dompleng brand/nama perusahaan security ternama.
Beberapa antivirus telah mendeteksi berbagai antivirus palsu sebagai ancaman bagi pengguna, beberapa sumber juga telah menetapkan berbagai produk sebagai antivirus palsu/Rogue software, misalnya daftar pada website Wikipedia: http:/len.wikipedia.org/wiki/List_of_. rogue_security_software, atau pada beberapa website antivirus.
Penutup
Masalah security memang selalu men jadi ancaman Yang mengintai bagi pengguna komputer. Antivirus palsu adalah satu dari sekian banyak cara tidak terpuji yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Semakin banyak orang yang terjebak dengan cara ini, semakin banyak antivirus palsu dibuat. Waspadai juga kemungkinan
cara-cara baru yang dilakukan Rogue software dalam usahanya mengelabui
Pengguna
Inilah yang dijadikan celah oleh beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab, dan berniat mendapatkan keuntungan dengan menjual antivirus palsu. Bahkan beberapa merupakan malware yang justru menyerang komputer user. Dua tahun belakangan ini dilaporkan banyak user yang telah mengeluarkan sejumlah uang melalui pembelian secara online terhadap antivirus palsu ini, yang akhirnya mendapat kekecewaan. Semenjak itu pula aplikasi yang menyamar sebagai antivirus ini ditetapkan sebagai salah satu ancaman yang mengganggu pengguna komputer selain virus, worm, trojan, dan lain-lain.
contoh antivirus palsu dan cara mengatasinya |
Seperti layaknya website profesional, website antivirus palsu bisa jadi memiliki support, dan bahkan fasilitas live chat. Dari hasil pemantauan, lawan bicara pada live chat website tersebut dapat berkomunikasi dengan baik dan tampak profesional, hanya saja dalam banyak kesempatan selalu menawarkan untuk mengaktivasi produk. Jika kita tidak tertarik dengan penawaran pertama, akan diberikan special discount yang seolah-olah hanya berlaku pada saat itu. Untuk berusaha meyakinkan pengguna, ia dapat menunjukkan link (yang ternyata tidak dapat diakses) yang menerangkan bahwa perusahaan mereka adalah partner dari perusahaan besar dalam bidang Security.
Jika kita mempertanyakan mengapa tidak dapat mengakses link aktif tersebut, berbagai alasan seperti masalah firewall akan diutarakan. Tentunya berbagai keganjilan tersebut tidak dijumpai pada perusahaan yang legitimate. Pembelian melalui kartu kredit pada website semacam ini juga berisiko digunakan Untuk fraud/penyalahgunaan kartu kredit.
Baca Juga :
Rogue Software
Tidak hanya antivirus palsu, belakangan
Juga banyak program seperti Fake Online Scanner, Update Adobe Flash Player, Registry Cleaner, Error Washer, dan seterusnya dengan motif yang serupa, yaitu membujuk pengguna untuk membayar ancaman yang mereka ciptakan sendiri. Program-program ini dikenal dengan sebutan Rogue Software. Setelah pengguna melakukan pembayaran, tidak ada penyelesaian atau
kelanjutan dari hasil registrasi software tersebut.
Segala cara dilakukan untuk sebisa mungkin menarik perhatian pengguna agar nantinya men-download, kemudian menjalankan programnya. Waspadai file mencurigakan yang Anda dapat dari P2P, atau website yang mengandung malware, bahkan ditemukan pula serangan yang menginjeksi script website sehingga mengarah pada Rogue software. Distribusi Rogue software juga terjadi pada jaringan ahliasi tertentu, dimana anggota ahliasi dibayar untuk setiap instalasi dan pembelian yang terjadi. Dapat dibayangkan betapa apesnya pengguna yang menjadi korban.
Fake Alarm
Ciri dari antivirus palsu dan Rogue soft
ware secara umum adalah menampilkan fake alarm (peringatan palsu). Fake alarm ini bertujuan membuat panik pengguna yang mengira komputernya telah terinfeksi parah dengan rekayasa sosial, karena itu terdapat istilah scare
ware yang merujuk pada taktik yang
membuat panik pengguna ini.
Saat Anda men-download antivirus palsu, lalu menginstalnya pada komputer, ia akan melancarkan akarnya, beberapa skenario yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut:
1. Program antivirus palsu akan melakukan pendeteksian yang sesungguhnya hanya merupakan simulasi dengan tampilan yang meyakinkan, lalu berpura-pura menemukan malware, dan memberi peringatan yang heboh pada pengguna.
2. Men-disable bagian-bagian sistem agar pengguna tidak dapat melakukan uninstall. Bisa juga dengan memblok akses website antivirus yang sebenarnya.
3. Malware yang sesungguhnya bisa juga ditanamkan oleh antivirus palsu yang kemudian mendeteksinya, walaupun cara ini tidak terlalu populer karena memiliki kemungkinan terdeteksi duhulu oleh antivirus yang sebenarnya.
4. Mengubah registry sistem atau konfigurasi security, kemudian mem-nberikan peringatan pada pengguna, seolah-olah komputer Anda telah
terinfeksi malware yang menyebabkan hal tersebut.
Skenario lain sangat bervariasi, tetapi pada intinya membujuk pengguna agar membeli produk Rogue software tersebut. Saat Anda telah membeli dan mengaktivasinya, umumnya akan ditampilkan simulasi pembersihan malware fiktif tersebut.
Aksi Antivirus Palsu
Agar pembaca mendapat gambaran cara kerja antivirus palsu, berikut akan disimulasikan aksi antivirus palsu menyerang komputer Anda. Program pada contoh nya akan menampilkan pesan “Security Tool successfully installed!” saat Anda menjalankannya. Antivirus palsu tersebut lalu “mendeteksi” sistem komputer, dan menemukan berbagai malware dengan deskripsi yang menyeramkan.
Tidak cukup memberikan peringatan melalui jendela aplikasi, antivirus palsu ini juga memberikan peringatan melalui system tray , yang intinya membujuk Anda untuk melakukan registrasi/aktivasi.
Bahkan sebagaimana umumnya antivirus yang melakukan update, antivirus palsu juga menampilkan update . Tetapi lagi-lagi akan diarahkan untuk membeli produk agar dapat meng-update database, sementara antivirus asli pada umumnya tidak melakukan hal ini.
Antivirus palsu ini juga memiliki tampilan fitur yang seolah berguna Anda dapat memilih fitur seperti “Enable Antirootkit”, “Advanced Detection”, “Check hidden areas”, atau “Don’t close open processes”. Tetapi saat mengklik OK untuk konfirmasi, lagi-lagi akan digiring untuk mengaktivasi produk tersebut. Paling tidak, pilihan “Language” dapat langsung digunakan. Anda dapat memilih bahasa apapun dari puluhan bahasa yang tersedia. Tentunya fitur ini justru berguna untuk antivirus palsu tersebut agar dapat menjaring mangsa dari berbagai negara.
Jika setuju untuk mengaktivasi, Anda akan dibawa ke proses pembelian produk tersebut. Rata-rata antivirus palsu (dan Rogue software secara umum) berusaha menggiring Anda dengan berbagai peringatan yang mengarah pada pembelian produk. Hal ini tentu tidak lazim dilakukan antivirus dan security tool yang sebenarnya.
Pencegahan
Sekali terinstal, sebagian antivirus palsu dirancang agar tidak mudah di-uninstall atau dibersihkan dari komputer Anda, walaupun tidak sampai membahayakan
sistem dan menyebar ke Sistem lain,
antivirus palsu tentu sangat mengganggu
pengguna.
Berikut beberapa pencegahan yang dapat meminimalisasi ancaman antivirus palsu.
1. Menginstal firewall dan antivirus terpercaya yang ter-update.
2. Meng-update/patch sistem operasi, terutama security update.
3. Waspadai link yang terdapat pada e-mail atau social networking.
4. Gunakan account user standar untuk aktivitas sehari-hari pada komputer. Simpan account administrator untuk penggunaan darurat jika terjadi permasalahan pada account user.
5. Biasakan dengan ciri-ciri scam yang membujuk pengguna dengan men-dompleng brand/nama perusahaan security ternama.
Beberapa antivirus telah mendeteksi berbagai antivirus palsu sebagai ancaman bagi pengguna, beberapa sumber juga telah menetapkan berbagai produk sebagai antivirus palsu/Rogue software, misalnya daftar pada website Wikipedia: http:/len.wikipedia.org/wiki/List_of_. rogue_security_software, atau pada beberapa website antivirus.
Penutup
Masalah security memang selalu men jadi ancaman Yang mengintai bagi pengguna komputer. Antivirus palsu adalah satu dari sekian banyak cara tidak terpuji yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Semakin banyak orang yang terjebak dengan cara ini, semakin banyak antivirus palsu dibuat. Waspadai juga kemungkinan
cara-cara baru yang dilakukan Rogue software dalam usahanya mengelabui
Pengguna